Tahukah Anda bahwa ternyata umat Muhammad diberi keistimewaan yang tidak diberikan kepada umat lain di bulan Ramadhan. Apa sajakah itu?
Al-Faqih berkata: Abu Ja’far menceritakan kepada kami, Ali bin Ahmad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al Fadl menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami dari Hisyam bin Abu Hisyam dari Muhammad bin Muhammad bin Al-Aswad dari Abu Salamah dari Abu Hurairah RA, di mana ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Pada bulan Ramadhan umatku diberi lima hal yang tidak pernah diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu:
1. Bau (busuk) mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada harumnya minyak kasturi.
2. Malaikat memohonkan ampun bagi mereka sehingga mereka berbuka.
3. Pada bulan itu setan-setan yang jahat dibelenggu, maka pada bulan itu mereka tidak bebas sebagaimana pada bulan-bulan yang lain.
4. Setiap hari Allah menghias surga-Nya dan berfirman kepadanya, ‘Hamba-hamba-Ku yang shalih hampir dibebaskan dari beban dan gangguan mereka akan kembali kepadamu.’
5. Pada akhir malam (bulan Ramadhan), mereka diampuni.”
Rasulullah SAW ditanya, “Wahai Rasulullah, apakah malam itu lailatul qadar?” Beliau menjawab, “Bukan, namun seorang pekerja itu upahnya dibayarkan bila ia telah selesai mengerjakan pekerjaannya.”
Subhanallah, itulah yang akan kita peroleh sebagai umat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Keistimewaan yang diberikan Allah kepada kita ini dapat menjadi penumbuh semangat dalam diri kita untuk senantiasa menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan. Jadi, tunggu apalagi, mari siapkan diri menjemput hari yang suci, penuh berkah dan pemberi kabar gembira bagi umat yang beriman dan bertakwa kepada-Nya. Wallahu ‘alam
“Pada bulan Ramadhan umatku diberi lima hal yang tidak pernah diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu:
1. Bau (busuk) mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada harumnya minyak kasturi.
2. Malaikat memohonkan ampun bagi mereka sehingga mereka berbuka.
3. Pada bulan itu setan-setan yang jahat dibelenggu, maka pada bulan itu mereka tidak bebas sebagaimana pada bulan-bulan yang lain.
4. Setiap hari Allah menghias surga-Nya dan berfirman kepadanya, ‘Hamba-hamba-Ku yang shalih hampir dibebaskan dari beban dan gangguan mereka akan kembali kepadamu.’
5. Pada akhir malam (bulan Ramadhan), mereka diampuni.”
Rasulullah SAW ditanya, “Wahai Rasulullah, apakah malam itu lailatul qadar?” Beliau menjawab, “Bukan, namun seorang pekerja itu upahnya dibayarkan bila ia telah selesai mengerjakan pekerjaannya.”
Subhanallah, itulah yang akan kita peroleh sebagai umat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Keistimewaan yang diberikan Allah kepada kita ini dapat menjadi penumbuh semangat dalam diri kita untuk senantiasa menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan. Jadi, tunggu apalagi, mari siapkan diri menjemput hari yang suci, penuh berkah dan pemberi kabar gembira bagi umat yang beriman dan bertakwa kepada-Nya. Wallahu ‘alam