Cara Memakai Ihram dan Melafadzkan Niat Haji

Bagi laki-laki, ada dua helai kain yang harus dikenakan. Yang satu dililitkan ke pinggang, dan yang lainnya menutupi bagian atas tubuh.
Lebih disukai apabila kedua helai kain ihram itu berwarna putih dan bersih. Lebih disukai pula apabila seseorang mengenakan kain ihram pada saat ia bersepatu.
Nabi SAW pernah bersabda, “Setiap orang harus mengenakan dua helai kain ihram, satu dililitkan ke pinggang, dan yang lainnya pada bagian atas tubuh, dan (ia mengenakan) kedua helai kain (ihram) itu (dalam keadaan) bersepatu.” (HR. Ahmad).
Namun bagi jamaah haji perempuan, dapat mengenakan kain yang berjahit. Diperbolehkan juga menggunakan kain tenun berwarna seperti; hitam, hijau, atau warna-warna lain. Namun lebih utama menggunakan warna putih.
Setelah mandi, membersihkan diri, dan mengenakan ihram, seseorang harus berniat dalam hatinya bahwa ia hendak melaksanakan ibadah haji atau umrah. Sebagaimana disabdakan Nabi SAW, “Semua perbuatan (amal) bergantung kepada niat, dan seseorang memperoleh (pahala) sesuai dengan niatnya.”
Sesuai dengan syariat, seseorang mesti mengucapkan niat itu secara verbal. Apabila ia berniat melaksanakan ibadah umrah, maka ia harus mengatakan, “Labbaik Umrah” atau “Allahumma Labbaik Umrah”, dan jika ia berniat melaksanakan ibadah haji maka ia harus mengatakan, “Labbaik Hajjan” atau “Allahumma Labbaik Hajjan”

Rasulullah SAW sendiri mempraktikkannya cara berniat haji beliau seperti demikian. Lebih disukai apabila mengucapkan niat tersebut setelah berada di atas kendaraan. Nabi SAW juga mengucapkan “Labbaik” setelah beliau SAW naik ke atas untanya yang bergerak ke arah Miqat untuk membawa Nabi SAW ke sana. Demikianlah pendapat yang sahih menurut pandangan umum para ulama.
Haji bersama Rasulullah oleh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *