Palestina Targetkan Dua Juta Muslim Kunjungi Al-Aqsha

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Perbedaan di kalangan ulama terkait kunjungan ke kawasan Masjid Al-Aqsha seharusnya tidak menghalangi Muslim untuk mengunjunginya. Sebab, kehadiran umat Islam sangat penting guna mencegah klaim Israel terhadap kawasan itu.
Menteri Agama Palestina, Mahmoud Al-Habash, mengatakan sejak tahun 1967 sebagian besar Muslim belum pernah mengunjungi Al-Aqsha. “Tentu itu kesalahan besar, dan kami memutuskan untuk memperbaiki kesalahan itu,” kata dia seperti dikutip onislam.net, Kamis (21/6).
Sebelumnya, sebagian ulama terus memboikot kunjungan ke Al-Aqsha semenjak Israel merebut kawasan itu. Oleh ulama, kunjungan ke kawasan tersebut sama saja dengan mengakui legitimasi kekuasan negara Yahudi. Sebagian ulama lain, menilai kunjungan Muslim ke Al-Aqsha merupakan usaha untuk mencegah klaim Yahudi atas Kota Suci.
Habash mengatakan pihaknya tengah merencanakan untuk menarik dua juta Muslim untuk mengunjungi Al-Aqsha per tahunnya. “Kunjungan itu akan melindungi Al-Aqsha, dan mampu menggerakkan ekonomi Palestina,” ujarnya.
Februari lalu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak umat Islam untuk tidak berhenti mengunjungi Al-Aqsha. “Mengunjungi tahanan adalah bentuk dukungan, dan tidak berarti kunjungan itu diartikan sebagai normalisasi dengan Israel,” katanya.
Sejak ajakan Abbas, sejumlah pemimpin Muslim datang untuk mengunjungi Al-Aqsha. April lalu misalnya, Mufti Mesir Syekh Ali Jum’ah, mengunjungi Al-Aqsha. Namun, kunjungan itu banyak diprotes, terutama warga Mesir dan Hamas.
Abbas menambahkan, pihaknya tidak menginginkan apa yang terjadi di Hebron, juga terjadi di Al-Aqsha.  “Langkah demi langkah, hari demi hari, tahun ke tahun, mereka menduduki lebih dari setengah masjid, dan membuatnya menjadi sebuah sinagog,” tandasnya.

Saibah Biro Haji dan Umroh menjadwalkan Umroh Plus Masjidil Al Aqsha, kontak kami untuk informasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *