Ibadah haji juga merupakan bagian dari syariat umat-umat dahulu sebelum Islam datang. Bahkan dapat dikatakan, syariat haji sudah seumur dengan umat manusia.
Sebagaimana yang dinukilkan oleh Al-Khatib Al-Syarbini dalam Al-Mughnil Muhtaj, bahwasanya orang yang pertama kali melaksanakan ibadah haji ialah Nabi Adam AS. Manusia pertama di muka bumi tersebut melaksanakan haji selama empat puluh tahun dengan berjalan kaki dari India.
Setelah selesai melaksanakan haji, berkatalah malaikat Jibril kepada Adam AS. “Sesungguhnya para malaikat telah taawaf di Baitullah ini, tujuh ribu rahun sebelum engkau.”
Demikianlah ibadah haji yang dilaksanakan umat manusia dari zaman ke zaman. Ritual haji juga mengalami perubahan sedikit demi sedikit, akhirnya menjadi ritus yang dilakukan oleh umat manusia di tempat-tempat pemujaan mereka.
Sehubungan dengan hal ini, Prof Dr Mahmud Syaltut mengatakan bahwa haji merupakan gambaran cara peribadatan kuno yang dilakukan oleh berbagai bangsa sebagai penghormatan dan pemujaan terhadap sembahan mereka.
Hal ini dilakukan oleh bangsa-bangsa Mesir, Yunani, Jepang, dan lain-lainnya, dengan cara mengunjungi kuil-kuil yang suci. Menurut mereka, setiap umat dalam hajinya melakukan hal-hal yang sesuai dengan anggapannya, yaitu tentang kebesaran sembahannya. Hal inilah yang dilakukan manusia sepanjang masa, hingga Allah mempersiapkan ibadah haji bagi Nabi Ibrahim AS.
Allah memerintahkannya membangun kembali Baitullah di Makkah, agar manusia melakukan tawaf padanya, dan menyebutkan nama Allah di situ. Firman Allah di dalam Aquran, “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah, beserta Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amalan) dari kami Sesungguhnya Engkau Mahamendengar lagi Mahamengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 127).
Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim AS, “Janganlah engkau memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku, dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf dan orang-orang yang beribadah, serta orang-orang yang rukuk dan sujud.”
Sejak dibangunnya Ka’bah oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, rumah Allah tersebut selalu ramai dikunjungi umat manusia hingga saat ini. Tanah yang berada di sekeliling Masjidil Haram menjadi tanah yang termahal di dunia. Itulah Tanah Suci umat Islam di seluruh dunia.