Oleh : Muhammad Ainul Yaqin
Allah swt berfirman dalam surah Ali Imron
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imron : 31). Di ayatNya yang mulia ini Allah swt memerintahkan kita setiap orang mukmin untuk mencintai Allah dan RasulNya. Allah menjadikan tolok ukur kecintaan hambaNya pada diriNya dilihat dari sejauh mana menjadikan Rasulullah saw sebagai uswah (teladan) dalam kehidupan hamba tersebut.
Kewajiban Mencintai Allah dan Rasul-Nya
Katakanlah: “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya,dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (TQS. At Taubah ayat 24)
Tiada beriman seorang diantara kamu, melainkan bila aku dicintai lebih dari pada dirinya.” Jika demikian, kataUmar, maka demi Allah engkau sekarang lebih aku cintai dari pada diriku sendiri.” Sambut Nabi SAW , “Sekarang lah hai Umar.” (HR. Imam Ahmad)
Demi Tuhan yang nyawaku berada di tangan-Nya, tiada seorang diantara kamu beriman sampai ia mencintai aku lebih daripada ayathnya, anaknya dan orang semunya.(Al Hadits)
Bukti Cinta Allah adalah mengikuti Rasulullah SAW
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: “Ta`atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.(TQS Al Imran : 31-32)
Berkata A’isyah ra menurut riwayat Ibnu Abi Hatim : bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Dan apakah agama itu selain cinta untuk Allah dan benci untuk Allah.”
CINTA KARENA ALLAH
Yang paling kuat ikatan imannya adalah oyang apabila cinta dan benci, hanya karena Allah. (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas)
“Tujuh macam orang yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tiada naungan kecuali naungan Allah ; …..Dua orang yang berkasih sayang karena Allah, baik diwaktu berkumpul atau berpisah…..(diriwayatkan dari Abu hurairah)
Mencintai saudaranya muslim melebihi diri sendiri
Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (TQS Al Hasyr : 9)
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”. (TQS. Al Hasyr:10)
“ Berjalannya salah seorang diantara kalian untuk memenuhi kebutuhan saudaranya sampai terpenuhi, lebih baik baginya daripada I’tikafnya di amsjidku ini selama sepuluh tahun.’ (Al Hadits)
Wujud Cinta Kepada Saudaranya
Setiap muslim hendaknya merendahkan diri kepada saudaranya dan tunduk kepada kebenaran dan tidak mengikuti hawa nafsu.
“Tidak masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan seberat atom.” (Al Hadits)
“Jauhilah prasangka buruk karena prasangka buruk itu sedusta-dustanya omongan.” (HR. Bukhari Muslim)
“do’a seorang muslim untuk saudaranya tanpa setahu yang dido’akan itu mustajab (diterima). Di atas kepala-nya ada seorang malaikat yang mutawakil. Setiap ia mendo’akan kebaikan untuk saudaranya. Malaikat mutawakil berkata : Amin ! Dan anda juga dapat serupa.”(HR. Muslim)
“Do’a yang paling cepat diterima adalah do’anya yang ghaib (tidak ada yang tahu ketika berdo’a kecuali Allah) untuk orang yang ghaib (tidak ada di depannya).” (HR. Bukhari)
KHATIMAH
Jika dalam diri telah tumbuh kecintaan kepada Allah dan Rasul-nya melebihi cintanya kepada yang lain akan dapat melahirkan cinta karena-Nya.
Maka cinta dan bencinya akan sesuatu semua di dasari karena Allah. Dia akan mencintai apa saja yang Allah mencintainya meskipun dia sendiri sebetulnya tidak suka. Begitu juga sebaliknya.