Penetapan Awal Ramadhan 1433H

Bulan Sya’ban 1433 H menyisakan waktu beberapa jam lagi. Ini artinya, dan tidak lama lagi kita akan berjumpa dengan tamu agung, tamu istimewa; Ramadhan yang mulia.
Ada dua buah do’a yang hampir sama dalam menyambut bulan nan agung Ramadhan. Yang satu sampai kepada kita melalui Imam Ahmad dan yang satu melalui Al Baihaqi dan Thabrani.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ
Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan (HR. Ahmad).
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ
Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan (HR. Al-Baihaqi dan Thabrani).


Penetapan awal Ramadhan 1433 H, antara dua arus besar NU dan Muhammadiyah kembali berbeda. Meski Ramadhan tinggal beberapa hari hari, Pengurus Pusat Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Ramadan atau hari pertama puasa jatuh pada 20 Juli 2012. Keputusan itu tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Penetapan Hasil Hisab, Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah Tahun 1433 Hijriah.
Dalam maklumat disebutkan, berdasarkan hasil hisab, PP Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Ramadan 1433 H jatuh pada hari Jumat Kliwon atau 20 Juli 2012 Masehi. Adapun hari Idul Fitri 1 Syawal 1433 H jatuh pada hari Ahad Kliwon, 19 Agustus 2012 M.
Berbeda dengan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) bisa dipastikan akan menetapkan awal Ramadhan jatuh pada 21 Juli 2012. Perbedaan penentuan awal Ramadan itu disebabkan karena adanya perbedaan dalam pendekatan cara penentuan tanggal. Jika Muhammadiyah menggunakan metode hisab rukyah, NU dengan rukyatul hilal.
Rukyatul hilal adalah melihat hilal dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik. Sedangkan hisab adalah metode perhitungan. Sesuai dengan perhitungan, Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan 2012 jatuh pada 20 Juli 2012. Sedangkan ormas NU kemungkinan besar sehari setelahnya atau 21 Juli. Pemerintah sendiri baru akan menggelar sidang isbat penentuan awal Ramadan pada 19 Juli mendatang.
Koordinator Pendidikan dan Pelatihan Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Izzuddin menyatakan, pada 29 Sya”ban nanti diperkirakan posisi hilal (bulan) masih di bawah 2 derajat sehingga NU memilih menggenapkan umur Sya”ban menjadi 30 hari. Diperkirakan, posisi hilal masuk kategori sulit dilakukan rukyat atau dilihat dengan mata telanjang.
“Pada 1 Ramadan berpotensi jatuh pada Sabtu 21 Juli 2012,” katanya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kata Izzuddin, penetapan yang dikeluarkan oleh pemerintah diperkirakan juga sama, yaitu menggunakan metode rukyat seperti halnya yang dilakukan oleh NU. Sebelum penentuan itu, pemerintah akan melaksanakan sidang isbat (penetapan) terlebih dulu,” ujar Izzudin.
Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Penetapan Hasil Hisab, Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah Tahun 1433 Hijriah, yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin ini juga berisi sembilan imbauan, khususnya kepada warga Muhammadiyah untuk mengisi bulan penuh berkah atau Ramadan dengan ibadah dan kegiatan yang bermanfaat.
“Kami mengimbau umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, untuk mengggairahkan dan mendorong anak-anak, remaja, dan angkatan muda untuk meningkatkan ibadah puasa Ramadan dan ibadah-ibadah makhdhah lainnya.”
Selain itu, PP Muhammadiyah juga meminta industri hiburan, baik media cetak maupun elektronik, untuk mengedepankan nilai-nilai moral dan kebaikan serta tidak menjual komoditi pornografi dan pornoaksi.
Jakarta Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal dimulainya bulan puasa atau 1 Ramadan pada Jumat 20 Juli 2012. Sedangkan Idul Fitri 1 Syawal pada Minggu 19 Agustus.
Pengumuman itu tercantum dalam MAKLUMAT PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH Nomor : 01/MLM/I.0/E/2012 TENTANG PENETAPAN HASIL HISAB RAMADHAN, SYAWWAL, DAN DZULHIJJAH 1433 HIJRIYAH SERTA HIMBAUAN MENYAMBUT RAMADHAN 1433 HIJRIYAH, yang diteken Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin pada 15 Juni 2012.
Penetapan itu berdasarkan hasil hisab Ramadhan, Syawwal, dan Dzulhijjah 1433 Hijriyah sesuai hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Berikut ini kutipan maklumat yang bisa dilihat di website Muhammadiyah tersebut:
Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan bahwa:
1. Tanggal 1 Ramadhan 1433 H jatuh pada hari Jumat Kliwon 20 Juli 2012 M.
2. Tanggal 1 Syawwal 1433 H jatuh pada hari Ahad Kliwon 19 Agustus 2012 M.
3. Tanggal 1 Dzulhijjah 1433 H jatuh pada hari Rabu Wage 17 Oktober 2012 M.
4. Hari Arafah (9 Dzulhijjah 1433 H) jatuh pada hari Kamis Pahing 25 Oktober 2012 M.
5. Idul Adha (10 Dzulhijjah 1433 H) jatuh pada hari Jumat Pon 26 Oktober 2012 M.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menyampaikan imbauan kepada jamaahnya mengenai kemungkinan adanya perbedaan penetapan tersebut dengan pihak lain, yaitu:
a. Tetap berpegang teguh kepada hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
b. Dapat memahami, menghargai, dan menghormati adanya perbedaan tersebut serta menjunjung tinggi keutuhan, kemaslahatan, ukhuwah dan toleransi sesuai dengan keyakinan masing-masing, disertai kearifan dan kedewasaan serta menjauhkan diri dari sikap yang mengarah pada hal-hal yang dapat merusak nilai ibadah itu sendiri.
sekian dan terima kasih semogga bisa diambil hikmahnya amin
selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan
wassalamualaikum Wr.Wb

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *